Twitter

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 23 Maret 2012

kesepian itu ...

Kesepian itu, ketika duduk di pojok kamar sambil mendengarkan lagu slow...
Kesepian itu, ketika aku makan es krim sendiri di kamar kostan...
Kesepian itu, ketika aku menunggu handphone berdering...
Kesepian itu, ketika aku pasang status facebook setiap menit...
Kesepian itu, ketika hampir semua status teman dibaca satu per satu...
Kesepian itu, ketika membuka folder foto saat sekolah dulu...
Kesepian itu, ketika terdiam memandang foto yang sedang tertawa...
Kesepian itu, ketika aku melamunkan masa lalu...
Kesepian itu, ketika aku memikirkan akan gagal...
Kesepian itu, ketika aku tak ingin beranjak dari tempatku...
Kesepian itu, ketika menunggu ada yang mengetuk pintu kamar...
Kesepian itu, ketika semua list lagu kuputar berulang-ulang...
Kesepian itu, ketika lapar tapi tak lantas mencari makanan...
Kesepian itu, ketika melihat kalender tanpa tanggal merah..
Kesepian itu, ketika akan mudik tapi banyak tugas...
Kesepian itu, ketika aku lihat jam yang lamban berputar...
Kesepian itu, ketika aku berpikir bahwa aku kesepian..
Semua berawal dari mindset ku sendiri...
Dan kesepian itu tidak ada ketika aku berpikir bahagia...
Dan aku berpikir bahagia...

Kamis, 05 Januari 2012

Special day for My Special person

Hari ini adalah hari yang spesial untuk orang yang spesial. Mungkin bagi orang lain ini tak berarti, tapi baginya ini sejarah. Banyak makna yang tersirat ketika berjumpa dengan hari ini. Tepatnya tanggal 5 Januari.


Ini hari untuk pahlawanku...
Pahlawanku yang hebat.... Yang selalu ada untukku. Yang senantiasa melindungi aku, mengasihiku, membimbingku, hingga aku  kini beranjak dewasa.
Pahlawanku yang tak pernah berhenti.. Tak pernah berhenti menyayangiku, menjagaku, menuntunku, dan menjadi yang terbaik.
Pahlawanku yang selalu tangguh... Selalu bertanggungjawab, bijaksana, tegas, dan teguh pendirian...
Engkau sosok yang aku kagumi...
Ayah......

   Walau ku tahu belum banyak yang aku lakukan untukmu, namun aku senantiasa berusaha menjadi yang kau inginkan. Menjadi yang kau harapkan. Mengaplikasikan apa yang aku dapat darimu saat kau membesarkan aku hingga kini...
   Ayah, aku tahu, dibalik marahmu itu, tersimpan niat tulus untuk merubahku menjadi baik.
   Dibalik suara tegasmu, tersimpan niat tulus untuk meluruskan langkahku yang mulai menyimpang.
   Dibalik raut wajahmu, tersimpan niat tulus untuk meraihku, agar aku kuat, sepertimu...
   Ayah, aku tahu, itu semua caramu menunjukkan betapa engkau mengasihiku...
Namun terkadang aku salah menilai..
Yang aku rasa, kau marah, kau membenciku, kau tak suka padaku..
Tapi, kini aku tahu apa yang sebenarnya tersirat dari semua itu. Aku tahu kau luar biasa.

Ayah, aku ingin sekali memelukmu, walau sekejap.
Ayah, aku ingin kau mengghapus air mataku yang penuh penyesalan karena sering melawanmu..
Ayah, maafkan anakmu ini yang tak tahu cara berterimakasih padamu..
Sungguh, aku ingin kau tahu, bahwa aku menyayangimu.....
Terima kasih ayah, atas semua yang engkau berikan padaku..
Terima kasih atas segala pengorbananmu..

Tak terasa saat ini kita berada di bawah atap yang berbeda. Duduk di tempat berbeda. Berada dalam atmosfer yang berbeda. Namun masih aku rasakan aliran kasih sayangmu. Yang membuat aku selalu dekat. Yang membuat aku kuat.


Yaa Allah, izinkan aku meminta padaMu..
Jagalah ayahku, lindungi dia..
Berikanlah ia kesehatan selalu..
Mudahkanlah segala urusannya..
Bahagiakan dia sepertiku..
Sampaikan salam rinduku padanya...
Biar hujan menjadi saksi betapa aku menyayanginya...

Ayah, tak banyak yang bisa aku katakan. Ini hanya sepenggal ungkapan perasaanku padamu..
Kau adalah yang terbaik.
Aku menyayangimu.....
Selamat Ulang Tahun Ayahanda tercinta .....

Selasa, 03 Januari 2012

Desember punya cerita, Desember milik kita

Ketika aku merasa sepi, kau ada..
Ketika aku merasa bimbang, kau ada..
Ketika aku terpuruk, kau ada..
Ketika aku tak baik, kau ada..
Ketika aku tertawa, kau ada..
Ketika aku bahagia, kau ada..
Kaulah keluargaku...

Tak pernah aku rasakan sehangat ini sebelumnya.
Tawa yang memecah sepi. Gurau yang memecah gundah.
Tak pernah bisa aku dapatkan dari yang lain. Kau sangat berharga, lebih dari apapun..
Kau yang slalu aku cinta dan mencintai aku.. Sungguh takkan pernah terganti. Walau badai menerpa, angin berhembus, takan pernah mengikis ikatan yang terjalin diantara kita..

Saat kita berkumpul dalam atmosfer yang sama. Duduk berdampingan sambil merangkul mesra. Saling melontarkan candaan. Tertawa lepas. Menepis segala perbedaan. Saat itulah aku merasa BAHAGIA.. Merasa tak ingin jauh darimu, tak ingin berpisah denganmu, tak ingin pergi tinggalkanmu, tak ingin, aku hanya ingin selalu bersamamu.

Tuhan, aku mencintai mereka..
Bahagiakan mereka melebihi kebahagiaanku saat ini..
Lindungi mereka selalu..
Biarkan senyum mereka terukir abadi..
Biarkan tawa mereka terpatri..
Karena hati ini tak rela jika ada luka yang membuat air mata..

Terima kasih atas segalanya. Terima kasih telah menghangatkan jiwaku yang sepi. Terima kasih telah memupuk kebahagiaan di hatiku.. Terima kasih Ayah, Bunda, Kaka, Adik, dan saudara-saudaraku tercinta.. Kalian yang terbaik yang aku miliki... Sungguh, aku akan selalu mencintai kalian......
Salam rinduku untukmu...

Sabtu, 31 Desember 2011

serpihan perasaan di akhir tahun

sepertinya ini cukup untuk mewakili perasaanku saat ini...

dulu selalu ada waktu untuk kita
kini ku sendiri
dulu kata cinta tak habis tercipta
kini tiada lagi


sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta
ku tak tahu tak lagi tahu seperti waktu dulu
apakah mungkin bila kini ku ingin kembali
menjalani janji hati kita

disaat tahun berganti, aku menaruh harapan besar, bahwa aku bisa lebih baik, termasuk perasaanku yang membaik....

Minggu, 13 November 2011

Talaga Remis, Tempat Wisata Menarik di Kuningan

Obyek Wisata Talaga Remis Park and Resort
Kuningan News – Setelah sebelumnya objek wisata Balong Dalem Tirtayatra, objek wisata Cigugur pusat terapi ikan dibenahi. Kini, Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kertaraharja melalui Unit usaha Jasa dan Pariwisata melakukan pembenahan serta penataan di beberapa objek wisata lainnya, salah satunya adalah obyek wisata Talaga Remis Park di Kecamatan Pasawahan, Kuningan.

Obyek Wisata Talaga Remis Park and Resort“Sekarang, PDAU sedang melakukan pembenahan dan penataan objek wisata Talaga Remis Park and Resort. Semua ini adalah bukti keseriusan serta komitmen PDAU dalam pengelolaan beberapa objek wisata di Kabupaten Kuningan agar menjadi lebih baik dan diminati banyak pengunjung, dengan konsep pengelolaan manajemen yang professional dan transparan,”kata staf operasional unit objek wisata Talaga Remis Park and Resort Andang Koswara, kepada Kuningan News, Kamis (10/11).

Objek wisata Talaga Remis Park and Resort kata Andang, adalah salah satu objek wisata yang cukup diminati oleh para penikmat wisata. Kebanyakan para pengunjung yang datang ke objek wisata ini, adalah masyarakat yang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, Cirebon serta Indramayu. Namun, pengunjung asal Kabupaten Kuningan pun tetap ikut meramaikan suasana di objek wisata ini.

“Menjelang liburan sekolah, Natal serta tahun baru, objek wisata Talaga remis Park and Resort terlihat sedikit berbeda seperti sebelumnya. Beberapa tempat sudah mengalami pembenahan dan penataan, Hal ini bisa terlihat di sepanjang pinggiran telaga yang sudah dipasang paving block, untuk lebih memberikan kenyaman bagi para pengunjung dalam menikmani suasana di pinggiran telaga,paparnya.

Penataan disekitar abyek wisata Talaga Remis ini masih kata Andang, selalu berpatokan kepada bahan-bahan material yang tentunya berwawasan lingkungan. Sehingga, kelestariannya tetap terjaga dan lebih tertata dengan rapi. Sementara, untuk memanfaatkan luasnya areal serta melengkapi sarana objek wisata Talaga remis Park and Resort, pihaknya akan membangun lintasan jogging track atau bisa juga untuk hiking dengan konsep Around the Lake atau memutari kawasan sekitar telaga.

“Medan tracknya dibentuk sedemikian rupa, sehingga menjadi sebuah tantangan sekaligus olahraga bagi para pecinta petualangan. Bagi para petualang sepeda gunung, disini juga akan disediakan  areal Mountain Bike, ini  mungkin yang pertama di Kabupaten Kuningan,”tuturnya.

Lebih jauh Andang mengatakan, menjelang datangnya liburan sekolah, libur hari Natal serta Tahun baru, penataan di objek wisata sudah 100 persen rampung. Sehingga, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk datang beramai-ramai ke objek wisata ini. Dipastikan,  suasana objek wisata Talaga Remis Park and Resort akan memberikan kenyamanan pengunjung saat berwisata.

“Dengan adanya pembenahan serta penataan di beberapa objek wisata khususnya Talaga Remis Park and Resort oleh PDAU, diharapkan akan berdampak positif terhadap perusahaan, objek wisata itu sendiri dan masyarakat sekitar objek. Sehingga, dunia parawisata semakin tumbuh dan berkembang di Kabupaten Kuningan serta manfaat serta hasilnya dapat dirasakan oleh semua masyarakat Kuningan khususnya dan para pengunjung yang datang dari luar Kuningan,”pungkasnya.(leh)

sumber : http://kuningannews.com/wisata/tentang/objek-wisata/5620-talaga-remis-tempat-wisata-menarik-di-kuningan.html

Sabtu, 12 November 2011

Pertengkaran Kecil - Edcoustic

  • Sedih bila kuingat tengkaran itu
    Membuat jarak antara kita
    Resah tiada menentu hilang canda tawamu
    Tak ingin aku begini tak ingin begini

    Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
    Buat batinku menangis
    Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
    Maaf aku buat begini maaf aku begini

    Reff :
    Bila ingat kembali janji persahabatan kita
    Tak kan mau berpisah karena ini
    Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
    Karena aku ingin tetap sahabatmu


    sumber : http://musiklib.org/Edcoustic-Pertengkaran_Kecil-Lirik_Lagu.htm

Jumat, 11 November 2011

Kisah 3 November 2011 Bandung-Kuningan

        Waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 WIB. Bergegas aku pulang ke kostan. Berharap bisa mudik pukul 11.30 WIB. Hari itu aku berencana untuk mudik, karena pada hari mingggu adalah hari Idul Adha. Aku tidak mau melewakan kesempatan berkumpul dengan keluarga di rumah. Rumahku cukup jauh, kalau dihitung-hitung 7 jam perjalanan, dari kampus-rumah. Maklum, saya naik kendaraan umum.
        Hari itu aku menuju terminal dengan 4 orang temanku. Mereka tidak ikut mudik denganku, mereka akan pulang ke rumahnya masing-masing yang masih di daerah Bandung. Ya, setidaknya ada teman megobrol saat menuju terminal.
           Resah dan gelisah kerap kali menghampiriku saat kulihat jarum jam tangan terus bergerak. "Sempet ga ya naik bus yang jam 11.30?" itu tanyaku berulang. Namun, kegelisahanku pun terpecah, pukul 11.00 aku sudah samapai terminal. Dan ketika angkot yang aku naiki berhenti dan aku dalam keadaan akan turun, lewatlah bus Damri Bandung-Kuningan. Spontan aku berteriak, "Bandung-Kuningan". Rasanya seperti terlempar dari sebuah tebing dengan ketinggian puluhan meter. Sedih, karena tertinggal bus. Itu artinya aku harus menunggu sampai pukul 13.00 untuk pulang, dan aku akan sampai di rumah pada malam hari. Tidak, itu akan sangat merepotkan keluargaku, karena aku pasti meminta mereka untuk menjemputku. Segera salah seorang temanku bilang, "Tenang aja nanti juga lewat lagi kesini, cuma mungkin aga lama." Dalam keadaan panik aku berusaha berpikir rasional. "Bus nya pasti lewat lagi, kan cuma parkir" dalam hatiku. Keempat temanku itupun naik angkot lain untuk menuju ke rumahnya. Dan aku sendiri, di pinggir jalan menggendong tas dan menjinjing satu tas lagi, menunggu bus itu datang. Ternyata tidak lama kemudian, bus itu datang. Bergegas aku menghampirinya dan memberhentikannya. Untung saja aku terlihat oleh supir bus itu. Saat bus itu berhenti, aku lekas naik. Kulihat kursi-kursi dari arah depan, sudah penuh, ada kursi yang kosong, tapi itu posisi yang tidak nyaman untukku. Dan akhirnya aku menemukan sebuah kursi kosong di samping seorang pria (kira-kira berumur 20 tahun-an) yang stragetegis. Ya, ini pilihanku. Akupun bertanya padanya, "Ini kosong?", "Iya (sambil tersenyum manis)" jawabnya. Alhamdulillah akhirnya bisa duduk juga. Aku pun bertanya kembali hanya untuk memastikan, "Ini bener kan ke Kuningan?","iya teh (panggilan perempuan di suku Sunda)", lagi-lagi ia menjawab dengan tersenyum. Baru aku sadar senyumnya begitu manis.
       Tiba-tiba temanku megirimkan SMS, "Nin, bus kamu ada di depan angkot aku" katanya. Wah, cepat juga ternyata pergerakannya. Perjalanan dimulai. Sepanjang perjalanan aku sedikit melamun, membayangkan saat aku sampai di rumah. Dan tidurlah aku. Hari itu hujan, aku lupa tidak memakai jaket. Tiba-tiba pria disebelahku bertanya, "AC-nya matiin aja? (lengkap dengan senyum khasnya)","Iya, dingin" ku jawab dengan senyum pula. Sejak saat itu aku baru menyadari senyumnya manis. Dan aku sering mencuri pandangan untuk sekedar memperhatikannya. Tiba-tiba handphone-nya berbunyi. Dan ternyata ada panggilan masuk. Ia menerimanya. Tanpa bermaksud untuk menguping, tapi memang terdengar percakapan dia dengan penelepon. Kudengar bahasanya sangat santun. Aku pun semakin ingin memperhatikan dia. Sampai akhirnya tiba di tempat istirahat, aku sedikit tidak sadar dan tiba-tiba dia bertanya padaku, "Mau turun engga?", "Hmm, boleh deh" jawabku sambil mengambil tas. Kata-kata itu dan senyum itu. Sangat manis, membuat aku sedikit melambatkan pergerakan agar bisa lebih lama bersamanya.
                                                                                     ***
      Waktu terus berjalan, semua penumpang kembali ke bus, dan pria itupun kembali. Kulihat dari kejauhan ia sudah tersenyum dan mendekat, aku pun berdiri untuk mempersilakan dia duduk, karena kursinya di dekat jendela. dan inilah senyum termanis yang pernah ia pancarkan padaku. Tuhan, ia nampak seperti pangeran berkuda putih yang mengulurkan tangannya untuk meraih aku yang terjatuh. Senyum termanis sepanjang perjalanan itu. Terasa indah aku rasakan.
       Perjalananpun dilanjutkan, karena hujan semakin lebat, aku tertidur pulas, dan ketika bangun, sudah semakin dekat menuju kampung halaman. Tak kusangka, ia mengajakku mengobrol. Kusambut dengan hati senang. Singkat memang, namun berkesan. Sesekali aku bertanya kepadanya walau aku tau jawabannya, itu hanya alasan untuk menatap wajahnya dan mendengar suaranya.
         Sampai ketika sudah semakin dekat ke tempat aku turun, dia bertanya, "Masih jauh turunnya?", "Tergantung,, kalau sampai bunderan, ya kira-kira segitu jaraknya, kalau engga ya, sebentar lagi sampe rest area" jawabku sambil tersenyum menatap wajahnya yang tampan. "Kalau bunderannya ada yang mindahin gimana?" tanyanya dengan wajah jail. Aku tak sanggup berkata lagi, hanya mampu tersenyum tersipu-sipu. Dan tibalah di rest area, akupun turun dari bus itu. Namun sebelumnya aku berpamitan dahulu kepadanya, "Duluan ya","Iya (tak lupa tersenyum)" katanya.
          Saat itu hujan dan aku segera naik angkot menuju rumah. Pandanganku masih tertuju pada bus itu. Rasanya tak ingin melepaskan pandangan darinya. Sampai akhirnya bus itu tak terlihat lagi. Dan saat sampai di gang rumah, hujan sangat lebat. Aku meminta kakakku menjemputku. Akupun berteduh di pinggir jalan. Sedikit melamun, dalam hati aku bertanya, "Tuhan, apakah tadi adalah senyum terakhirnya untukku? Atau itu hanya permulaan? Apakah bisa aku bertemu lagi dengannya? Sayang aku tak sempat mengenalnya. Padahal bertemu dengannya telah melewatkan banyak hal unik. Apakah aku masih bisa melihat senyumnya?"
          Sejak saat itu, aku memikirkan dia. Pandangan petama yang begitu berkesan. Akankah kami dipertemukan kembali? Sampai pada hari aku kembali ke Bandung. Aku kembali tertinggal bus. Tapi kali ini benar-benar tertinggal, dan aku harus naik untuk pemberangkatan selanjutnya. Sambil mencari tempat duduk strategis, aku pun mencari pria itu. Dan sampai bus penuh, aku tidak menemukannya. Apakah ia ada di bus tadi? Apakah Engkau tidak menghendaki kami bertemu lagi? Atau mungkin itu hanya pemanis kisah hidupku. Sedikit ada rasa kecewa. Walau sampai saat ini aku masih  berharap bertemu lagi dengannya. Tapi aku tetap harus melangkah maju. Jika memang ditakdirkan bertemu, pasti ada waktunya.
Satu hal, "Senyum itu milik siapa?"

                                                                                            Kisah 3 November 2011 Bandung-Kuningan
                                                                                            oleh: Nindi Astari Putri