Twitter

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 10 Oktober 2011

Ini Rasa, Ini yang Kurasa

   Kalau kau tanya bagaimana perasaanku saat ini? Aku akan mengatakan abstrak. Entah sedih, bahagia, ataupun kecewa. Mungkin terdengar sedikit aneh, tapi ini yang aku rasa. Tuhan begitu baik padaku. Aku masih diberi ragam rasa. Yang tak kusuka ataupun yang kusuka.
   Jujur, kali ini aku lebih merasa sedih. Aku tak tau pasti apa sebabnya. Semenjak hari itu, segalanya terasa berbeda. Di luar perkiraanku, bahkan tak pernah terbayangkan sedikitpun olehku. Sungguh, baru kali ini aku merasakannya. Tiap kali kucoba menghela nafas panjang, saat itu pula aku merasa sedih. Ketika kucoba meneguk segelas air, saat itu pula aku merasa sedih. Telah banyak waktu yang terbuang percuma hanya karena aku terlalu mendalami kesedihan yang tak wajar ini. Semakin aku rasakan, semakin aku sulit untuk keluar dari belenggu kesedihan ini. Tuhan, Kau tahu aku. Dan Kau tahu bagaimana perasaanku saat ini. Tolong aku untuk keluar dari rasa ini. Rasa yang tak wajar, rasa yang membelengguku dari duniaku yang dulu sempat kugenggam.
   Kalau boleh aku meminta, aku ingin buang jauh-jauh perasaan ini. Kalau boleh aku meminta, aku ingin menggantinya dengan yang lain. Kalau boleh aku meminta, aku ingin kembali menggenggam duniaku. Seperti dahulu. Seperti saat aku masih tegar.
   Tersenyum itu mudah, namun tersenyum dalam kesedihan butuh keikhlasan yang lebih. Aku bisa tersenyum kalau untuk sekedar menutupi apa yang sebenarnya aku rasa. Tapi aku tak bisa tersenyum pada diriku sendiri yang tengah terluka hatinya. Jika aku gambarkan, langit hari ini adalah aku, dan hujan hari ini adalah tangisku. Walau kini masih bisa ku redam, namun aku tak setegar mawar di lautan. Aku juga bisa goyah, seperti sakura di musim gugur.
   
   kuambil secarik kertas tanpa goresan

   kurangkum perasaanku, dan kutuangkan ke lembar itu

   kurangkai menjadi kata yang padu padan

   kupenuhi lembar itu dengan ukiran perasaan

   kuhiasi dengan ungkapan yang terpendam

   kupenuhi lembar itu, hingga tak ada ruang lagi

   kulipat lembar itu, dan kujadikan sebuah pesawat      mainan

   kuterbangkan lembar itu, jauh

   kulihat lembar itu menghilang dari pandangan

   inilah inginku,

   ingin kubuat sedihku menghilang

   seperti lembar itu, yang hilang tanpa arah

Rabu, 05 Oktober 2011

Titipan Rindu Untuk Ayah

Masih terpatri dalam memori
ketika matahari mulai tergantikan
ketika angin tak lagi berkompromi,
dan ketika dingin mulai menggerogoti tubuh
kau bilang, aku harus kuat

masih terngiang dalam memori
ketika aku terjatuh,
ketika aku merasa sakit,
ketika aku menangis,
kau bilang, aku harus kuat

ayah,
ingin kusampaikan salam rinduku padamu
ingin kurajut bintang untukmu,
ingin kubingkai karang di lautan
ingin kupersembahkan yang terindah
seindah cintamu, seindah kasihmu

Tuhan,
terima kasih Kau telah takdirkan aku hadir dihidupnya,
Kau berikan aku seorang pemimpin yang luar biasa,
kau izinkan aku berbakti kepadanya..

Tuhan,...
sampaikan salam rinduku padanya
ukirlah senyum di hatinya lebih indah dari senyum yang Kau ukir dihatiku..
Tuhan, sampaikan padanya,
aku merindukannya

Sabtu, 01 Oktober 2011

bukan kau, bukan pula aku!

Ketika kesungguhan kita dipertanyakan, tak satupun dari kita mampu menjawab.

Tidak kau, tidak juga aku. Kita sama-sama terdiam. Tanpa sebuah solusi yang berarti. Entah karena kau tak peka, ataukah karena aku yang tak bisa mengelola perasaan. Tidak, bukan salahku!


Kenyataan memang terkadang tak sejalan dengan keadaan kita. Namun, sampai kapan terus menghindar? Tidakkah kau merasa lelah? Tidakkah kau berpikir bagaimana dengan aku? Tidak, ini bukan salahmu!
Mungkin bukan waktu yang tepat. Atau mungkin aku dan kau tak sejalan? Atau mungkin aku dan kau?


Jangan biarkan waktu yang menjawab. Kitalah yang harus menjawab. Yang membuat waktu berjalan tanpa percuma, dan segan pada kita.

     Kita bukan selembar kertas yang rapuh terendam air
     Kita bukan air yang keruh tercampur lumpur
     Kita bukan lumpur yang mengendap di dasar laut
     Bukan kau, bukan pula aku!

berjuta cerita, berjuta rasa, di satu sabtu

Banyak orang yang bilang sabtu itu kelabu. Buat aku engga. Sabtu itu “sesuatu”. Banyak hal menarik di sabtu ini. Sedih, kecewa, galau, putus asa, dah bahagia terukir di sini.

     Awal kubuka mata, ada sms dari Melani Devi. Bangunlah aku. Bergegas aku melakukan rutinitas pagi hari. Dan seperti biasa, Melani datang ke kostan saat aku sedang menyetrika kerudung ^^. Karena lapar, akhirnya aku makan bubur di dekat masjid DT. Lumayanlah untuk mengganjal perut. Dengan lahap kuhabiskan bubur itu.Dan habislah bubur itu. 

    Jam tanganku sudah menunjukkan pukul tujuh lewat. Aku dan Melani bergegas menuju GIK (Gedung Ilmu Komputer). Jadwal kami hari ini adalah Platdas dan pretest office. Seperti biasa, kami melewati sebuah gang sempit menuju ke sana. Kurang dari 15 menit kami sudah sampai di tempat. Dan ternyata, GIK masih sepi. Teman-teman masih sedikit yang sudah datang. Akhirnya aku menunggu yang lain di lobi.

   Singkat cerita teman-teman sudah mulai memadati lobi GIK. Datanglah kaka tingkat yang mengarahkan kami. Dan kelompokku, mendapat jadwal pelatihan flash di Lab.Umum. aku dan yang lainnya segera menuju kesana.

   Sampailah di Labum. Aku lekas duduk dan membuka laptopku. Dan ternyata, aku belum punya aplikasi pengolah flash. Wah, akhirnya aku meminta kaka tingkatku untuk menginstallnya. Dan belum selesai di install, pemateri sudah datang. Wahwah.. aku tertinggal. Akhirnya, aku belajar denga kaka tingkat yang ada di belakang. Sangat super. Aku keteteran. Sedih, dan putus asa. Tapi ya sudahlah. Namanya juga belajar. Yang penting semangat! Hahahah

   Tak terasa waktu cepat berlalu, tak sempat kuselesaikan latihan itu, aku sudah harus mengikuti pelatihan yang lain. Segera aku meninggalkan lab dan menuju kelas untuk mendapat materi berikutnya.

***

   Kelas sudah hampir penuh. Akupun duduk di baris ketiga. Sekitar satu jam setengah, aku mendengarkan kaka tingkat yang memberi materi. Ngantuk dan lapar. Tapi aku harus ikut acara sampai selesai. Dan akhirnya selesai juga. Aku dna yang lainpun lekas pulang dan makan siang :D

    Jadawal selanjutnya, pretest. Tapi aku masih harus menunggu sampai jam tiga sore. Ya sudah, aku pulang dulu ke kostan. Di kostan, aku dan Novi juga Melani, sedikit belajar excel. Berharap setelah belajar kami dapat sedikit pencerahan. Saat jam nyaris menunjukkan pukul 3 sore. Kami pun bergegas menuju GIK lagi.
   Saat aku mau menuju ke lab, aku berpapasan dengan teman sekelasku, Damar namanya. Tiba-tiba langkahku terhenti karena dia. Aku dikejutkan saat Damar tiba-tiba menyalahkanku. Dia menyalahkan aku karena aku tidak memberitaunya kalau dia harus pretest jam 1 siang. Lah, mana kutau. Harusnya kan dia sendiri yang inisiatif. Eh, dia tetap menyalahkanku. Aku bilang saja, "ya udah, test aja sekarang." Dia ngeyel dan bilang “Kalau aku ga mau”, ya kubilang "terserah." Jengjengjeng... dia bilang “Aku gamau test sekarang soalnya aku udah test tadi jam 1 siang”. Gubrag! Aku dikerjain. Sebelllllll... padahal aku udah super tegang ngadepin dia. Eh, dia Cuma jail. Huh,.. dan ada yang aneh. Novi, temenku. Dia lebih kesel sama Damar, padahal kan yang dikerjain itu aku. Tapi karena dia perasa, jadi dia yang kesel. Aku tau ko, dia ga bisa liat aku diperlakukan seperti itu (lebe). Karena aku udah kesel tingkat tinggi, aku segera menuju labum.

   Surprise! Di kasih soal tentang word, excel, dan power point. Susah.... ah, aku nyaris putus asa.. aku ga bisa ngerjain semuanya sampe selesai. Aku ga bisa. Di tengah keputusasaanku, ada kaka tingkat yang lumayan menghibur. Hahahaha... lagi pusing-pusingnya ngerjain soal, dia malah manggil-manggil aku dengan sebutan “Baju Pink”. Belum lagi dia bikin gosip Baju Pink-Batik. Ahahha. Bisa aja bikin aku ketawa ditengah penderitaanku (hiperbola). Dan akhirnya, aku sudah sampai di puncak keputusasaanku. Dan berhubung waktunya sudah selesai, jadi aku sudahi saja pekerjaanku. Dan akupun segera pulang ke kostan.

   Kalau disimpulkan, hari ini nano-nano deh. Semua aku rasakan. Ya, inilah hidup. Hidup yang sangat berwarna. Berjuta rasa terpatri dalam satu hari. Semua indah ketika aku bersyukur atas hari ini, karena ak masih diberi kepekaan untuk merasakan berjuta rasa.