Twitter

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Desember 2011

serpihan perasaan di akhir tahun

sepertinya ini cukup untuk mewakili perasaanku saat ini...

dulu selalu ada waktu untuk kita
kini ku sendiri
dulu kata cinta tak habis tercipta
kini tiada lagi


sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta
ku tak tahu tak lagi tahu seperti waktu dulu
apakah mungkin bila kini ku ingin kembali
menjalani janji hati kita

disaat tahun berganti, aku menaruh harapan besar, bahwa aku bisa lebih baik, termasuk perasaanku yang membaik....

Minggu, 13 November 2011

Talaga Remis, Tempat Wisata Menarik di Kuningan

Obyek Wisata Talaga Remis Park and Resort
Kuningan News – Setelah sebelumnya objek wisata Balong Dalem Tirtayatra, objek wisata Cigugur pusat terapi ikan dibenahi. Kini, Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kertaraharja melalui Unit usaha Jasa dan Pariwisata melakukan pembenahan serta penataan di beberapa objek wisata lainnya, salah satunya adalah obyek wisata Talaga Remis Park di Kecamatan Pasawahan, Kuningan.

Obyek Wisata Talaga Remis Park and Resort“Sekarang, PDAU sedang melakukan pembenahan dan penataan objek wisata Talaga Remis Park and Resort. Semua ini adalah bukti keseriusan serta komitmen PDAU dalam pengelolaan beberapa objek wisata di Kabupaten Kuningan agar menjadi lebih baik dan diminati banyak pengunjung, dengan konsep pengelolaan manajemen yang professional dan transparan,”kata staf operasional unit objek wisata Talaga Remis Park and Resort Andang Koswara, kepada Kuningan News, Kamis (10/11).

Objek wisata Talaga Remis Park and Resort kata Andang, adalah salah satu objek wisata yang cukup diminati oleh para penikmat wisata. Kebanyakan para pengunjung yang datang ke objek wisata ini, adalah masyarakat yang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, Cirebon serta Indramayu. Namun, pengunjung asal Kabupaten Kuningan pun tetap ikut meramaikan suasana di objek wisata ini.

“Menjelang liburan sekolah, Natal serta tahun baru, objek wisata Talaga remis Park and Resort terlihat sedikit berbeda seperti sebelumnya. Beberapa tempat sudah mengalami pembenahan dan penataan, Hal ini bisa terlihat di sepanjang pinggiran telaga yang sudah dipasang paving block, untuk lebih memberikan kenyaman bagi para pengunjung dalam menikmani suasana di pinggiran telaga,paparnya.

Penataan disekitar abyek wisata Talaga Remis ini masih kata Andang, selalu berpatokan kepada bahan-bahan material yang tentunya berwawasan lingkungan. Sehingga, kelestariannya tetap terjaga dan lebih tertata dengan rapi. Sementara, untuk memanfaatkan luasnya areal serta melengkapi sarana objek wisata Talaga remis Park and Resort, pihaknya akan membangun lintasan jogging track atau bisa juga untuk hiking dengan konsep Around the Lake atau memutari kawasan sekitar telaga.

“Medan tracknya dibentuk sedemikian rupa, sehingga menjadi sebuah tantangan sekaligus olahraga bagi para pecinta petualangan. Bagi para petualang sepeda gunung, disini juga akan disediakan  areal Mountain Bike, ini  mungkin yang pertama di Kabupaten Kuningan,”tuturnya.

Lebih jauh Andang mengatakan, menjelang datangnya liburan sekolah, libur hari Natal serta Tahun baru, penataan di objek wisata sudah 100 persen rampung. Sehingga, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk datang beramai-ramai ke objek wisata ini. Dipastikan,  suasana objek wisata Talaga Remis Park and Resort akan memberikan kenyamanan pengunjung saat berwisata.

“Dengan adanya pembenahan serta penataan di beberapa objek wisata khususnya Talaga Remis Park and Resort oleh PDAU, diharapkan akan berdampak positif terhadap perusahaan, objek wisata itu sendiri dan masyarakat sekitar objek. Sehingga, dunia parawisata semakin tumbuh dan berkembang di Kabupaten Kuningan serta manfaat serta hasilnya dapat dirasakan oleh semua masyarakat Kuningan khususnya dan para pengunjung yang datang dari luar Kuningan,”pungkasnya.(leh)

sumber : http://kuningannews.com/wisata/tentang/objek-wisata/5620-talaga-remis-tempat-wisata-menarik-di-kuningan.html

Sabtu, 12 November 2011

Pertengkaran Kecil - Edcoustic

  • Sedih bila kuingat tengkaran itu
    Membuat jarak antara kita
    Resah tiada menentu hilang canda tawamu
    Tak ingin aku begini tak ingin begini

    Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
    Buat batinku menangis
    Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
    Maaf aku buat begini maaf aku begini

    Reff :
    Bila ingat kembali janji persahabatan kita
    Tak kan mau berpisah karena ini
    Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
    Karena aku ingin tetap sahabatmu


    sumber : http://musiklib.org/Edcoustic-Pertengkaran_Kecil-Lirik_Lagu.htm

Jumat, 11 November 2011

Kisah 3 November 2011 Bandung-Kuningan

        Waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 WIB. Bergegas aku pulang ke kostan. Berharap bisa mudik pukul 11.30 WIB. Hari itu aku berencana untuk mudik, karena pada hari mingggu adalah hari Idul Adha. Aku tidak mau melewakan kesempatan berkumpul dengan keluarga di rumah. Rumahku cukup jauh, kalau dihitung-hitung 7 jam perjalanan, dari kampus-rumah. Maklum, saya naik kendaraan umum.
        Hari itu aku menuju terminal dengan 4 orang temanku. Mereka tidak ikut mudik denganku, mereka akan pulang ke rumahnya masing-masing yang masih di daerah Bandung. Ya, setidaknya ada teman megobrol saat menuju terminal.
           Resah dan gelisah kerap kali menghampiriku saat kulihat jarum jam tangan terus bergerak. "Sempet ga ya naik bus yang jam 11.30?" itu tanyaku berulang. Namun, kegelisahanku pun terpecah, pukul 11.00 aku sudah samapai terminal. Dan ketika angkot yang aku naiki berhenti dan aku dalam keadaan akan turun, lewatlah bus Damri Bandung-Kuningan. Spontan aku berteriak, "Bandung-Kuningan". Rasanya seperti terlempar dari sebuah tebing dengan ketinggian puluhan meter. Sedih, karena tertinggal bus. Itu artinya aku harus menunggu sampai pukul 13.00 untuk pulang, dan aku akan sampai di rumah pada malam hari. Tidak, itu akan sangat merepotkan keluargaku, karena aku pasti meminta mereka untuk menjemputku. Segera salah seorang temanku bilang, "Tenang aja nanti juga lewat lagi kesini, cuma mungkin aga lama." Dalam keadaan panik aku berusaha berpikir rasional. "Bus nya pasti lewat lagi, kan cuma parkir" dalam hatiku. Keempat temanku itupun naik angkot lain untuk menuju ke rumahnya. Dan aku sendiri, di pinggir jalan menggendong tas dan menjinjing satu tas lagi, menunggu bus itu datang. Ternyata tidak lama kemudian, bus itu datang. Bergegas aku menghampirinya dan memberhentikannya. Untung saja aku terlihat oleh supir bus itu. Saat bus itu berhenti, aku lekas naik. Kulihat kursi-kursi dari arah depan, sudah penuh, ada kursi yang kosong, tapi itu posisi yang tidak nyaman untukku. Dan akhirnya aku menemukan sebuah kursi kosong di samping seorang pria (kira-kira berumur 20 tahun-an) yang stragetegis. Ya, ini pilihanku. Akupun bertanya padanya, "Ini kosong?", "Iya (sambil tersenyum manis)" jawabnya. Alhamdulillah akhirnya bisa duduk juga. Aku pun bertanya kembali hanya untuk memastikan, "Ini bener kan ke Kuningan?","iya teh (panggilan perempuan di suku Sunda)", lagi-lagi ia menjawab dengan tersenyum. Baru aku sadar senyumnya begitu manis.
       Tiba-tiba temanku megirimkan SMS, "Nin, bus kamu ada di depan angkot aku" katanya. Wah, cepat juga ternyata pergerakannya. Perjalanan dimulai. Sepanjang perjalanan aku sedikit melamun, membayangkan saat aku sampai di rumah. Dan tidurlah aku. Hari itu hujan, aku lupa tidak memakai jaket. Tiba-tiba pria disebelahku bertanya, "AC-nya matiin aja? (lengkap dengan senyum khasnya)","Iya, dingin" ku jawab dengan senyum pula. Sejak saat itu aku baru menyadari senyumnya manis. Dan aku sering mencuri pandangan untuk sekedar memperhatikannya. Tiba-tiba handphone-nya berbunyi. Dan ternyata ada panggilan masuk. Ia menerimanya. Tanpa bermaksud untuk menguping, tapi memang terdengar percakapan dia dengan penelepon. Kudengar bahasanya sangat santun. Aku pun semakin ingin memperhatikan dia. Sampai akhirnya tiba di tempat istirahat, aku sedikit tidak sadar dan tiba-tiba dia bertanya padaku, "Mau turun engga?", "Hmm, boleh deh" jawabku sambil mengambil tas. Kata-kata itu dan senyum itu. Sangat manis, membuat aku sedikit melambatkan pergerakan agar bisa lebih lama bersamanya.
                                                                                     ***
      Waktu terus berjalan, semua penumpang kembali ke bus, dan pria itupun kembali. Kulihat dari kejauhan ia sudah tersenyum dan mendekat, aku pun berdiri untuk mempersilakan dia duduk, karena kursinya di dekat jendela. dan inilah senyum termanis yang pernah ia pancarkan padaku. Tuhan, ia nampak seperti pangeran berkuda putih yang mengulurkan tangannya untuk meraih aku yang terjatuh. Senyum termanis sepanjang perjalanan itu. Terasa indah aku rasakan.
       Perjalananpun dilanjutkan, karena hujan semakin lebat, aku tertidur pulas, dan ketika bangun, sudah semakin dekat menuju kampung halaman. Tak kusangka, ia mengajakku mengobrol. Kusambut dengan hati senang. Singkat memang, namun berkesan. Sesekali aku bertanya kepadanya walau aku tau jawabannya, itu hanya alasan untuk menatap wajahnya dan mendengar suaranya.
         Sampai ketika sudah semakin dekat ke tempat aku turun, dia bertanya, "Masih jauh turunnya?", "Tergantung,, kalau sampai bunderan, ya kira-kira segitu jaraknya, kalau engga ya, sebentar lagi sampe rest area" jawabku sambil tersenyum menatap wajahnya yang tampan. "Kalau bunderannya ada yang mindahin gimana?" tanyanya dengan wajah jail. Aku tak sanggup berkata lagi, hanya mampu tersenyum tersipu-sipu. Dan tibalah di rest area, akupun turun dari bus itu. Namun sebelumnya aku berpamitan dahulu kepadanya, "Duluan ya","Iya (tak lupa tersenyum)" katanya.
          Saat itu hujan dan aku segera naik angkot menuju rumah. Pandanganku masih tertuju pada bus itu. Rasanya tak ingin melepaskan pandangan darinya. Sampai akhirnya bus itu tak terlihat lagi. Dan saat sampai di gang rumah, hujan sangat lebat. Aku meminta kakakku menjemputku. Akupun berteduh di pinggir jalan. Sedikit melamun, dalam hati aku bertanya, "Tuhan, apakah tadi adalah senyum terakhirnya untukku? Atau itu hanya permulaan? Apakah bisa aku bertemu lagi dengannya? Sayang aku tak sempat mengenalnya. Padahal bertemu dengannya telah melewatkan banyak hal unik. Apakah aku masih bisa melihat senyumnya?"
          Sejak saat itu, aku memikirkan dia. Pandangan petama yang begitu berkesan. Akankah kami dipertemukan kembali? Sampai pada hari aku kembali ke Bandung. Aku kembali tertinggal bus. Tapi kali ini benar-benar tertinggal, dan aku harus naik untuk pemberangkatan selanjutnya. Sambil mencari tempat duduk strategis, aku pun mencari pria itu. Dan sampai bus penuh, aku tidak menemukannya. Apakah ia ada di bus tadi? Apakah Engkau tidak menghendaki kami bertemu lagi? Atau mungkin itu hanya pemanis kisah hidupku. Sedikit ada rasa kecewa. Walau sampai saat ini aku masih  berharap bertemu lagi dengannya. Tapi aku tetap harus melangkah maju. Jika memang ditakdirkan bertemu, pasti ada waktunya.
Satu hal, "Senyum itu milik siapa?"

                                                                                            Kisah 3 November 2011 Bandung-Kuningan
                                                                                            oleh: Nindi Astari Putri

Senin, 07 November 2011

Kuningan



Kuningan...

Banyak orang yang bertanya, "Kuningan itu dimana?", dan banyak orang yang berkata, "Aku pengen tau Kuningan."
Ya, sebagai penduduk asli Kuningan, saya memang tak salah mendengar pertanyaan maupun pernyataan mereka.
Memang bukan kota besar, tapi kota dengan potensi besar. Yang membuat saya bangga tinggal di dalamnya.
Kotaku ini punya keelokan tersendiri. Bila kita tengok bagaimana kota ini yang dulunya hanya sebuah kota kecil yang tak banyak orang tahu, namun kini, berkembang pesat dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Di tangan orang-orang hebat, kotaku ini berubah menjadi kota sejuta potensi.
Pesona alamnya yang menawarkan nilai jual tinggi, membuat kotaku ini semakin istimewa.
Tengoklah, kotaku ini bisa juga disebut kota pariwisata. Kotaku ini punya banyak sekali tempat pariwisata.
Baik itu wisata alam, buatan, bahkan situs sejarah yang turut mengantarkan negara kita menuju negara merdeka.
Curug Cilengkrang, curug sidomba, palutungan, waduk darma, Taman Nasional Ciremai adalah sebagian kecil tempat wisata yang kami punya.
Bukan hanya dalam pariwisata, kotaku ini juga kaya akan budaya. Tari buyung, pesta dadung, dan masih banyak lagi.
Budaya yang selalu dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Hingga tak heran jika masih ditemukan budaya yang unik dari kotaku ini.
Lalu bagaimana dengan pembangunannya?
Tengoklah, kotaku ini kini sudah lebih baik. Baik dari segi infrastruktur maupun suprastrukturnya.
Inilah yang menjadikan kotaku ini berkembang dan semakin dikenal orang. Beberapa perbaikan dilakukan, semua itu dilakukan untuk kesejahteraan penduduknya.
Saya bilang, sangat super. Walau Kuningan tak sebesar kota lainnya, namun kotaku ini sangat dicintai penduduknya.

Sungguh, tak akan ada habisnya kalau kita bicarakan tentang kotaku ini.
Sesuai slogannya, Kuningan ASRI (Aman, Sehat, Rindang, Indah)
Kota yang membuatku rindu dan ingin senantiasa mengabdikan diri untuknya.
Kota yang banyak membesarkan orang-orang hebat.
Kota yang selalu haus akan kemajuan.
Kota yang tak pernah berhenti belajar.
Kota yang cinta akan budaya.
Kota yang sangat luar biasa.
Kotaku, kota Kuningan....

Senin, 10 Oktober 2011

Ini Rasa, Ini yang Kurasa

   Kalau kau tanya bagaimana perasaanku saat ini? Aku akan mengatakan abstrak. Entah sedih, bahagia, ataupun kecewa. Mungkin terdengar sedikit aneh, tapi ini yang aku rasa. Tuhan begitu baik padaku. Aku masih diberi ragam rasa. Yang tak kusuka ataupun yang kusuka.
   Jujur, kali ini aku lebih merasa sedih. Aku tak tau pasti apa sebabnya. Semenjak hari itu, segalanya terasa berbeda. Di luar perkiraanku, bahkan tak pernah terbayangkan sedikitpun olehku. Sungguh, baru kali ini aku merasakannya. Tiap kali kucoba menghela nafas panjang, saat itu pula aku merasa sedih. Ketika kucoba meneguk segelas air, saat itu pula aku merasa sedih. Telah banyak waktu yang terbuang percuma hanya karena aku terlalu mendalami kesedihan yang tak wajar ini. Semakin aku rasakan, semakin aku sulit untuk keluar dari belenggu kesedihan ini. Tuhan, Kau tahu aku. Dan Kau tahu bagaimana perasaanku saat ini. Tolong aku untuk keluar dari rasa ini. Rasa yang tak wajar, rasa yang membelengguku dari duniaku yang dulu sempat kugenggam.
   Kalau boleh aku meminta, aku ingin buang jauh-jauh perasaan ini. Kalau boleh aku meminta, aku ingin menggantinya dengan yang lain. Kalau boleh aku meminta, aku ingin kembali menggenggam duniaku. Seperti dahulu. Seperti saat aku masih tegar.
   Tersenyum itu mudah, namun tersenyum dalam kesedihan butuh keikhlasan yang lebih. Aku bisa tersenyum kalau untuk sekedar menutupi apa yang sebenarnya aku rasa. Tapi aku tak bisa tersenyum pada diriku sendiri yang tengah terluka hatinya. Jika aku gambarkan, langit hari ini adalah aku, dan hujan hari ini adalah tangisku. Walau kini masih bisa ku redam, namun aku tak setegar mawar di lautan. Aku juga bisa goyah, seperti sakura di musim gugur.
   
   kuambil secarik kertas tanpa goresan

   kurangkum perasaanku, dan kutuangkan ke lembar itu

   kurangkai menjadi kata yang padu padan

   kupenuhi lembar itu dengan ukiran perasaan

   kuhiasi dengan ungkapan yang terpendam

   kupenuhi lembar itu, hingga tak ada ruang lagi

   kulipat lembar itu, dan kujadikan sebuah pesawat      mainan

   kuterbangkan lembar itu, jauh

   kulihat lembar itu menghilang dari pandangan

   inilah inginku,

   ingin kubuat sedihku menghilang

   seperti lembar itu, yang hilang tanpa arah

Rabu, 05 Oktober 2011

Titipan Rindu Untuk Ayah

Masih terpatri dalam memori
ketika matahari mulai tergantikan
ketika angin tak lagi berkompromi,
dan ketika dingin mulai menggerogoti tubuh
kau bilang, aku harus kuat

masih terngiang dalam memori
ketika aku terjatuh,
ketika aku merasa sakit,
ketika aku menangis,
kau bilang, aku harus kuat

ayah,
ingin kusampaikan salam rinduku padamu
ingin kurajut bintang untukmu,
ingin kubingkai karang di lautan
ingin kupersembahkan yang terindah
seindah cintamu, seindah kasihmu

Tuhan,
terima kasih Kau telah takdirkan aku hadir dihidupnya,
Kau berikan aku seorang pemimpin yang luar biasa,
kau izinkan aku berbakti kepadanya..

Tuhan,...
sampaikan salam rinduku padanya
ukirlah senyum di hatinya lebih indah dari senyum yang Kau ukir dihatiku..
Tuhan, sampaikan padanya,
aku merindukannya

Sabtu, 01 Oktober 2011

bukan kau, bukan pula aku!

Ketika kesungguhan kita dipertanyakan, tak satupun dari kita mampu menjawab.

Tidak kau, tidak juga aku. Kita sama-sama terdiam. Tanpa sebuah solusi yang berarti. Entah karena kau tak peka, ataukah karena aku yang tak bisa mengelola perasaan. Tidak, bukan salahku!


Kenyataan memang terkadang tak sejalan dengan keadaan kita. Namun, sampai kapan terus menghindar? Tidakkah kau merasa lelah? Tidakkah kau berpikir bagaimana dengan aku? Tidak, ini bukan salahmu!
Mungkin bukan waktu yang tepat. Atau mungkin aku dan kau tak sejalan? Atau mungkin aku dan kau?


Jangan biarkan waktu yang menjawab. Kitalah yang harus menjawab. Yang membuat waktu berjalan tanpa percuma, dan segan pada kita.

     Kita bukan selembar kertas yang rapuh terendam air
     Kita bukan air yang keruh tercampur lumpur
     Kita bukan lumpur yang mengendap di dasar laut
     Bukan kau, bukan pula aku!

berjuta cerita, berjuta rasa, di satu sabtu

Banyak orang yang bilang sabtu itu kelabu. Buat aku engga. Sabtu itu “sesuatu”. Banyak hal menarik di sabtu ini. Sedih, kecewa, galau, putus asa, dah bahagia terukir di sini.

     Awal kubuka mata, ada sms dari Melani Devi. Bangunlah aku. Bergegas aku melakukan rutinitas pagi hari. Dan seperti biasa, Melani datang ke kostan saat aku sedang menyetrika kerudung ^^. Karena lapar, akhirnya aku makan bubur di dekat masjid DT. Lumayanlah untuk mengganjal perut. Dengan lahap kuhabiskan bubur itu.Dan habislah bubur itu. 

    Jam tanganku sudah menunjukkan pukul tujuh lewat. Aku dan Melani bergegas menuju GIK (Gedung Ilmu Komputer). Jadwal kami hari ini adalah Platdas dan pretest office. Seperti biasa, kami melewati sebuah gang sempit menuju ke sana. Kurang dari 15 menit kami sudah sampai di tempat. Dan ternyata, GIK masih sepi. Teman-teman masih sedikit yang sudah datang. Akhirnya aku menunggu yang lain di lobi.

   Singkat cerita teman-teman sudah mulai memadati lobi GIK. Datanglah kaka tingkat yang mengarahkan kami. Dan kelompokku, mendapat jadwal pelatihan flash di Lab.Umum. aku dan yang lainnya segera menuju kesana.

   Sampailah di Labum. Aku lekas duduk dan membuka laptopku. Dan ternyata, aku belum punya aplikasi pengolah flash. Wah, akhirnya aku meminta kaka tingkatku untuk menginstallnya. Dan belum selesai di install, pemateri sudah datang. Wahwah.. aku tertinggal. Akhirnya, aku belajar denga kaka tingkat yang ada di belakang. Sangat super. Aku keteteran. Sedih, dan putus asa. Tapi ya sudahlah. Namanya juga belajar. Yang penting semangat! Hahahah

   Tak terasa waktu cepat berlalu, tak sempat kuselesaikan latihan itu, aku sudah harus mengikuti pelatihan yang lain. Segera aku meninggalkan lab dan menuju kelas untuk mendapat materi berikutnya.

***

   Kelas sudah hampir penuh. Akupun duduk di baris ketiga. Sekitar satu jam setengah, aku mendengarkan kaka tingkat yang memberi materi. Ngantuk dan lapar. Tapi aku harus ikut acara sampai selesai. Dan akhirnya selesai juga. Aku dna yang lainpun lekas pulang dan makan siang :D

    Jadawal selanjutnya, pretest. Tapi aku masih harus menunggu sampai jam tiga sore. Ya sudah, aku pulang dulu ke kostan. Di kostan, aku dan Novi juga Melani, sedikit belajar excel. Berharap setelah belajar kami dapat sedikit pencerahan. Saat jam nyaris menunjukkan pukul 3 sore. Kami pun bergegas menuju GIK lagi.
   Saat aku mau menuju ke lab, aku berpapasan dengan teman sekelasku, Damar namanya. Tiba-tiba langkahku terhenti karena dia. Aku dikejutkan saat Damar tiba-tiba menyalahkanku. Dia menyalahkan aku karena aku tidak memberitaunya kalau dia harus pretest jam 1 siang. Lah, mana kutau. Harusnya kan dia sendiri yang inisiatif. Eh, dia tetap menyalahkanku. Aku bilang saja, "ya udah, test aja sekarang." Dia ngeyel dan bilang “Kalau aku ga mau”, ya kubilang "terserah." Jengjengjeng... dia bilang “Aku gamau test sekarang soalnya aku udah test tadi jam 1 siang”. Gubrag! Aku dikerjain. Sebelllllll... padahal aku udah super tegang ngadepin dia. Eh, dia Cuma jail. Huh,.. dan ada yang aneh. Novi, temenku. Dia lebih kesel sama Damar, padahal kan yang dikerjain itu aku. Tapi karena dia perasa, jadi dia yang kesel. Aku tau ko, dia ga bisa liat aku diperlakukan seperti itu (lebe). Karena aku udah kesel tingkat tinggi, aku segera menuju labum.

   Surprise! Di kasih soal tentang word, excel, dan power point. Susah.... ah, aku nyaris putus asa.. aku ga bisa ngerjain semuanya sampe selesai. Aku ga bisa. Di tengah keputusasaanku, ada kaka tingkat yang lumayan menghibur. Hahahaha... lagi pusing-pusingnya ngerjain soal, dia malah manggil-manggil aku dengan sebutan “Baju Pink”. Belum lagi dia bikin gosip Baju Pink-Batik. Ahahha. Bisa aja bikin aku ketawa ditengah penderitaanku (hiperbola). Dan akhirnya, aku sudah sampai di puncak keputusasaanku. Dan berhubung waktunya sudah selesai, jadi aku sudahi saja pekerjaanku. Dan akupun segera pulang ke kostan.

   Kalau disimpulkan, hari ini nano-nano deh. Semua aku rasakan. Ya, inilah hidup. Hidup yang sangat berwarna. Berjuta rasa terpatri dalam satu hari. Semua indah ketika aku bersyukur atas hari ini, karena ak masih diberi kepekaan untuk merasakan berjuta rasa.

Jumat, 30 September 2011

Kau ketuk, kubuka, dan ada sesuatu

    Hari ini bisa dibilang hari yang penuh kejutan. Dari aku bangun tidur sampai detik ini juga. Slalu dihiasi dengan hal-hal yang tak terduga. Sesuatu banget deh pokonya. hahahha
 
    Entah kenapa, tiba-tiba aku mau keluar malem untuk beli makan. setelah sebelumnya aku masak nasi. biarpun sendirian, tapi maju terus... :D
   
    Dan ketika aku mau menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutku, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku. "toktoktok" batallah nasi itu masuk ke mulutku. aku sedikit berjalan menuju pintu, dan membukanya. wah, ternyata teteh penghuni kamar di depanku. "Ini, ada sesuatu." "Wah, makasih teteh ^^."

   Untuk yang keduakalinya aku dikasih sesuatu. Dan ini dia sesuatu itu


Wah, tetehnya baik sekali. Mau berbagi sam selua penghuni kostan. Aku seneng deh punya teteh kostan yang baik. Bukan karena kuenya, tapi karena teteh masih ingat aku. Dan aku merasa seperti keluarga (maaf kalau lebe). Makasih ya teh ^^ . Aku lupa namanya. Nanti aku tanya lagi deh.. hahhaha....

Dari kejadian ini, banyak hikmah yang bisa kita petik. Yang mungkin sering terlupakan olehku. ^_^

Telepon Dari aa ^^

Hampir sebulan aku tak berjumpa denganmu. Adikku satu-satunya. Satria Pandu Imanu. Aa panggilannya. Kangeeeeeeeeeen... ^^

      Sudah lama aku ingin sekali bertemu dengannya. Melihat tingkahlakunya yang lucu tapi sering bikin jengkel. Tiap kali ada berita tentang perkembangannya, semakin aku ingin bertemu dengannya. Ingin memeluknya, ingin mencubitnya, dan ingin mencium pipi "bakpaunya".. ahahha

     Aku masih ingat sebelum aku berangkat. Dia sering bilang "pengen ikut." Tapi ya, keadaan tidak memungkinkan. Padahal aku ga akan pernah merasa kesepian kalau ada aa.

    Ketika kerinduan tengah memuncak, tanpa diduga ada telpon dari ibuku. Tapi yang aku dengar adalah suara anak kecil. Aa! Iya itu suara aa. Berikut cuplikan pembicaraan kami :
     Aa   : “Assalamualaikum” 

     Aku : “Waalaikumsalam”

     Aa   : “Tenin (panggilanku), aa kangen.”

     Aku : “Tenin  juga”

     Aa   : “Tenin, aa kirim kotak buat tenin.”

     Aku : “Iya udah sampe.”

     Aa   : “Tenin cepet pulang ya. Tanyain ke emangnya gimana tenin biar pulang. Tenin, aa udah bisa baca.”

     Aku : “Wah, pinter. Baca apa?”

     Aa   : “Baca buku. Aa udah beli buku.” 
     Dst.
   Aa, aku tau kamu pinter. Makanya kamu kepikiran aku harus nanya cara aku pulang. Aa... slalu ada cerita2 lucu yang kamu bikin. Yang bisa bikin aku tertawa. Aa aku kangen gaya kamu ngomong. Aku kangen senyum kamu. Akau kangen smua yang ada di dirimu ^^
   Aa, suatu hari nanti aku akan pulang. Aku bawain kamu brownies kesukaan kamu. Aa baik-baik ya disana. Rajin sekolahnya. Rajin belajar. Nurut sama ayah, ibu, teh Ayu. Aa kasep, soleh, pinter ^^

Aa, tenin kangen aa ^^



Akhirnya Datang Juga!

Pagi ini aku dikejutkan oleh sebuah kiriman paket!



    Hari sebelumnya, ibuku bilang, “Di (panggilanku di rumah), paket dikirim hari ini, mungkin smp hari sabtu.”  Wah, senangnya dapet kiriman dr rumah ^^ ....

    Tiba-tiba, pagi tadi aku mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenal. Ku angkat telponnya. Terdengar suara seorang laki-laki dewasa dan menanyakan alamat kosanku. Spontan aku bangun dan membanting selimutku. Aku ingat, ibu sudah memaketkan kiriman kemarin. Kuberi alamat lengkapnya dan aku disuruh menunggu di depan gang kostan.  Aku bergegas mencuci muka dan mengganti baju. Dengan kantuk yang masih terasa, aku berjalan menuju ujung gang.
    Dari kejauhan kulihat sebuah mobil travel yang tak asing lagi bagiku (yang biasa aku naikki kalau mudik). Berhentilah mobil itu di depanku. Keluarlah seorang bapak dan menuju bagasi mobil. Dia mengeluarkan sebuah box sedang dan memberikannya padaku. Akupun tersenyum layaknya seorang anak kecil yang menerima hadiah ulang tahun dari orangtuanya. Kubawa box itu menuju kostan. Setibanya di kostan, aku buka. Dan ternyata........ isinya adalah SEPATU! Ahhahah... aku memang pesan untuk dikirim sepatu, karena aku lupa membawanya, padahal aku mengontrak mata kuliah PJO ^^

    Selain itu ada pesananku yang lain, dan juga makanan pastinya. Wahwah, senang yang luar biasa..

    Aku langsung mengirim sebuah pesan singkat kepada ibuku, memberitahunya aku sudah menerima paket itu, dan tak lupa aku mengucapkan terima kasih. Tak ada balasan darinya. Aku telpon saja ibu. Tapi tidak diangkat, aku telpon ayahku, tak diangkat juga. Aku telpon kakakku, tak diangkat juga. Mereka memang kompak ^^ . tak lama kemudian ayahku menelpon, aku langsung mengangkatnya. Dan aku beritahukan aku sudah menerima paketnya. Walaupun cuma sebentar mendengar suaranya, tapi itu cukup. Ayahku memang begitu, kalau telpon slalu to the point. Tapi itulah yang ngangenin.

Ini pengalaman pertama aku dapat kiriman dari orang tua. Senangnya luar biasa. Aku jadi smangat menjalani hari ini dan hari esok. Terima kasih ayah dan bunda ^^

Kamis, 29 September 2011

Balasan dari Tuhan

Semalam aku berdoa,
"semoga aku bisa bangun pagi walau bukan kau yang membangunkanku"
    Tuhan memang sangat menyayangi aku. Tuhan slalu punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang aku inginkan. Tuhan menghapus inginku dan menggantinya.
    Pagi ini, aku bangun dengan semangat yang lain. Pagi ini aku bangun dengan suara IBU. Tak kusangka, HP-ku berdering. Dan  ternyata itu adalah telpon dari  ibuku. Spontan akupun bangun dan tersenyum lebar sambil mensyukuri "balasan suratku".
   Tuhan yang membalas suratku. Bahagia pastinya. Alhamdulillah yaa Allah, Engkau telah memberikan apa yang aku butuhkan ^^
Ibu, kau tau?
3 menit tadi adalah 3 menit terindah yang pernah aku rasakan,
3 menit tadi adalah 3 menit penawar rinduku padamu,
3 menit tadi adalah semangat untuk 3 yang akan datang.

walau tak bisa kumemelukmu, tapi mendengar suaramu sudah membuatku lebih dekat denganmu.......
Ibu............
Aku berjanji, aku akan menjadi wanita dewasa yang bisa menjalankan amanahmu ^^

Rabu, 28 September 2011

Surat Untuk Bunda

Bunda, ini adalah minggu ke empat aku jauh darimu. Rindu, itu yang kurasa.
Masih terngiang pesan-pesanmu agar aku bisa menjaga diri di sini.


Bunda, kau tau?
Ketika malam menjelang, aku berdoa :
"semoga aku bisa tidur nyenyak,
semoga aku bisa bangun pagi walau bukan kau yang membangunkanku,
semoga aku bisa sarapan pagi walau bukan kau yang menyiapkannya,
dan semoga kau tidur nyenyak di rumah, walau tak ada aku di sana ^^"


Bunda, kau tau?
Ketika pagi datang, aku slalu berdoa :
"semoga bunda bisa makan enak,
semoga bunda bisa tersenyum manis, walau tak ada aku di sana ^^"

Bunda, kau tau?
Ketika aku berjalan menyusuri gang sempit menuju kampus, aku teringat :
ketika aku masih SMA dulu, kita sering berangkat bersama. aku ingat jelas ketika kita berjalan bersama, langkahku slalu lebih cepat. dan karenamu, aku memperlambat langkahku.

Bunda, kau tau?
Ketika aku sampai di kelas, dan dosen mengajar di depanku, aku mengingat sosokmu. Aku bayangkan kau lah yang berada di depanku, sama ketika kau mengajarku di rumah.

Bunda, kau tau?
Ketika aku pulang dari kampus, aku teringat dulu ketika aku SMA. Kau sering mengajakku pulang bersama. Kau tetap menungguku, walau aku sedikit lama.

Bunda, kau tau?
Ketika aku sampai di kostan, aku teringat dulu. Ketika kita sampai di rumah bersamaan, kita makan siang bersama. Membuka sebungkus nasi dengan lauk seadanya. Kau slalu mendahulukanku untuk makan. Tak peduli kau yang lebih lapar.

Bunda, kau tau?
Aku sangat merindukanmu.
Buatku, kau adalah yang terbaik.
Kau yang mengerti aku.
dan kau adalah sgalanya untukku.
sumber inspirasi dan motivasiku.

Bunda, kau tau?
Aku masih sering menangis.
dan kaulah yang menghapus air mataku.
Bunda, kau tau?
Saat ini, aku sangat ingin memelukmu, tak peduli aku dikatakan manja atau apapun.
Aku ingin memelukmu erat, dan berkata
"Terima kasih Bunda. aku menyayangimu"

Jangan Pernah Berubah

masih ada perasaan yang tak tentu di hati
bila ingat sorot matamu yang kurasa berbeda
Oh, janganlah terjadi yang selalu kutakutkan
bribu cara 'kan ku tempuh

Oh, cintaku kumau tetap kamu
yang jadi kekasihku
jangan pernah berubah
selamanya kan ku jaga dirimu
seperti kapas putih di hatiku
takkan kubuat noda

bayangkanlah kedua matamu
bayangkan aku disisimu
oh, janganlah terjadi yang selalu kutakutkan
beribu cara 'kan ku tempuh

*Marcell - Jangan Pernah Berubah

Inginku

aku ingin memetik gitar bersamamu
memainkan nada-nada indah,
menyakikan lagu kita,
dan saling tersenyum kala kita mengingatnya

aku ingin memetik gitar bersamamu
malam ini,
ketika bintang menjaga tahtanya...